Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Satgas Covid-19 Masih Terus Investigasi Sumber Penularan Kasus Omicron Pertama di Tanah Air

Jakarta -  Satuan Tugas Covid-19 melakukan investigasi terhadap sumber penularan mutasi virus varian Omicron. Kasus pertama ini teridentifikasi dari sampel pekerja kebersihan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Juru Bicara Satgas Covid-19 , Wiku Adisasmito memastikan, penelusuran dilakukan terhadap orang-orang yang memiliki kontak erat dari pasien yang teridentifikasi positif terinfeksi Omicron. "Penelusuran riwayat kontak kasus ini sedang diinvestigasi lebih lanjut pada siapa pun yang pernah berinteraksi erat dengan kasus positif," ucap Wiku dalam konferensi pers virtual dikutip melalui akun Youtube BNPB, Kamis (16/12). Sementara belum ada hasil dari uji whole genome sequencing (WGS) atas lima sample yang masuk dalam kategori potential Omicron. Lima sampel berasal dari lima orang dengan riwayat perjalanan ke luar negeri dengan rincian: 1 orang dengan riwayat perjalanan dari Amerika Serikat dan Belanda, 1 orang dengan riwayat perjalanan dari Inggris, 3 orang dengan

Para Ahli Mengatakan Dunia Masih Belum Siap Hadapi Pandemi Berikutnya

Jakarta -  Hampir dua tahun pandemi Covid-19, dunia masih "sangat tidak siap" untuk wabah besar berikutnya, menurut sebuah laporan baru. Global Health Safety And Security Index 2021 , dirilis pada Rabu, memberi peringat pada 195 negara berdasarkan kapasitas mereka menanggapi epidemi dan pandemi. Versi perdana indeks ini, yang diterbitkan hanya beberapa bulan sebelum kasus pertama Covid-19 terdeteksi, menyimpulkan bahwa tidak ada negara yang siap menghadapi krisis semacam itu. Secara keseluruhan, dunia tidak lebih siap hari ini, menurut indeks 2021, yang dibuat oleh Nuclear Risk Campaign, sebuah kelompok nirlaba keamanan global, dan Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins di Fakultas Kesehatan Masyarakat Bloomberg Universitas Johns Hopkins. "Saya akan menyebut ini sebagai laporan yang memberatkan," kata Dr. Rick Bright, kepala eksekutif Institut Pencegahan Pandemi Yayasan Rockefeller, yang tidak terlibat dalam penyusunas indeks. "Dunia belum siap," lanjutnya

Populasi China Semakin Menurun, Peneliti Ragukan Jumlah Populasi Lebih Rendah dari Sensus

Jakarta -  China dinilai meremehkan seberapa cepat populasi warganya menurun dan kebijakan terbaru untuk mempromosikan keluarga dengan tiga anak memiliki kesempatan yang kecil untuk meningkatkan tingkat kelahiran. Peneliti senior di Departemen Kebidanan dan Ginekologi Universitas Wisconsin, Fuxian Yi, memperkirakan populasi China pada 2020 sebanyak 1,28 miliar. Angka ini lebih rendah dari sensus populasi penduduk yang dilaporkan, yaitu sebanyak 1,41 miliar dan tingkat kesuburan lebih rendah dari yang dilaporkan. Yi juga memperkirakan populasi China mulai menurun sejak 2018. Terkait hal ini, pemerintah China belum memberikan respons. Lebih lanjut, tingkat kelahiran di China yang menurun menimbulkan kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan potensi tantangan yang diciptakan oleh sedikit pekerja yang mendukung populasi lebih tua. Beijing membatalkan kebijakan satu anak yang berlaku selama bertahun-tahun pada 2016 dan menggantikannya dengan kebijakan dua anak untuk mencoba men