Jakarta Mendapati Kabar Baik, Setelah 2 Pekan Long Weekend Tak Terjadi Lonjakan Covid-19 Lagi

JakartaVacation biasanya menjadi momok dalam penanganan corona. 2 minggu setelah vacation, kasus corona di Jakarta biasanya ikut melonjak, sesuai masa inkubasi virus ini.

Namun, tidak dengan kali ini. Libur panjang yang terakhir ada, yakni pada HUT ke-76 RI. 17 Agustus jatuh pada Selasa. Biasanya, warga mengambil cuti pada Senin untuk mengambil libur panjang dari Sabtu, bahkan Jumat sudah berangkat.

Kekhawatiran pun muncul. Lantas, bagaimana tren corona saat ini?

Ternyata dua minggu setelah vacation 17 Agustus, kasus corona di Jakarta tidak menunjukkan tanda-tanda lonjakan.

Dikutip dari situs corona.jakarta.go.id, per tanggal 16 Agustus-1 September 2021, kasus corona Jakarta tertinggi pada tanggal 18 Agustus yang mencapai 1.029 kasus per hari.

Kemudian angkanya terus turun di bawah 1.000 kasus per hari, sampai kasus terendah terjadi pada tanggal 30 Agustus yang mencapai 341 kasus per harinya.

Angka penambahan kasus yang turun ini tidak menurunkan jumlah tes PCR. Jumlah tes PCR di Jakarta tetap 7-10 kali lipat dari standar THAT. Ini juga berakibat pada angka positivity price dalam 2 minggu terakhir yang juga terus turun.

Per tanggal 16 Agustus-1 September 2021, angka positivity rate di Jakarta juga konsisten mengalami penurunan. Angka positivity rate tertinggi terjadi pada awal memasuki libur panjang yaitu 16 Agustus yang mencapai 8,1%.

Kemudian, angka tersebut terus turun hingga mencapai standar aman dari THAT pada tanggal 29 Agustus yang mencapai 5% dari 11.584 orang yang di tes PCR per harinya.

Angka positivity rate terus turun hingga information terakhir menunjukkan pada tanggal 1 September mencapai 4,5% dari 13.474 orang yang dites PCR per hari.

Sementara itu, penurunan kasus corona di Jakarta dalam 2 minggu terakhir juga dibarengi dengan keterisian rumah sakit (BOR) yang semakin menurun. Saat ini BOR isolasi di 140 RS rujukan mencapai 17%, sedangkan BOR ICU sudah 34%. Sebelumnya, pada tanggal 15 Agustus BOR isolasi di Jakarta mencapai 27% dan ICU 51%.

Jakarta kini merapkan PPKM Level 3. Sejumah kegiatan mulai dilonggarkan. Mobilitas juga tampak mulai meningkat terlihat dari kemacetan yang muncul di jalan utama, seperti Jalan Sudirman-Thamrin. Padahal, ganjil genap juga sudah berlaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekerasan Masih Terjadi di Myanmar, Dilaporkan ada Sedikitnya 8 orang Meninggal Akibat Kekerasan terhadap Demonstran

Sebuah Jembatan Bernama Ngantru di Ngawi Patah, Jalur yang Menghubungkan Bojonegoro-Ngawi Terputus Total

Satgas Covid-19 Masih Terus Investigasi Sumber Penularan Kasus Omicron Pertama di Tanah Air