Bantah Hasut Lembaga Internasional Aung San Suu Kyi Mengaku tak Kecam Rezim Militer Myanmar

Jakarta - Pemimpin sipil Myanmar terpilih yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, membantah dakwaan penghasutan yang menyebabkan kekacauan masyarakat dalam kesaksian pertamanya di hadapan pengadilan sejak ditangkap militer. Suu Kyi digulingkan militer Myanmar dalam kudeta 1 Februari lalu.

Para jenderal, yang memimpin kudeta dan menjerumuskan Myanmar dalam kekacauan, menetapkan sejumlah dakwaan terhadap perempuan 76 tahun itu dan terancam hukuman bertahun-tahun penjara jika terbukti bersalah.

Pada Selasa, dia membantah sebuah dakwaan penghasutan berkaitan dengan dua pernyataan yang diterbitkan partainya pada Februari yang mengecam rezim militer dan menyerukan lembaga internasional jangan bekerja sama dengan militer, seperti dilaporkan kantor berita Myanmar Now.

Salah seorang tim kuasa hukumnya yang meminta tak disebutkan namanya mengatakan, Suu Kyi dengan sangat baik bisa membela dirinya yang tidak bersalah.

Dikutip dari Al Jazeera, Kamis (28/10), pengcara tersebut menolak mengungkapkan rincian lebih jauh karena militer melarang tim kuasa hukumnya berbicara ke media terkait persidangan Suu Kyi.

Para jenderal menangkap Suu Kyi dan anggota senior pemerintah sipil beberapa jam sebelum parlemen baru Myanmar dilantik menyusul pemilu pada November 2020.

Kudeta memicu unjuk rasa di seluruh negeri dan gerakan pembangkangan publik, yang ditanggapi militer dengan kekuatan. Lebih dari 1.000 orang meninggal, termasuk anak-anak, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), kelompok pork yang menelusuri kematian dan penangkapan sejak kudeta.

Suu Kyi menghadapi 10 dakwaan, termasuk kepemilikan ilegal alat komunikasi atau walki-talkie, melanggar aturan pembatasan virus corona, dan melanggar UU Rahasia Pejabat.

Media pemerintah Myanmar tidak melaporkan perkembangan kasus Suu Kyi dan satu-satunya sumber informasi publik terkait persidangan pemenang Nobel Perdamaian itu adalah pengacaranya, Khin Maung Zaw-- yang diminta bungkam oleh militer awal bulan ini.

Khin Maung Zaw diminta bungkam oleh militer setelah dia melaporkan Presiden Myanmar yang digulingkan, Success Myint bersaksi di pengadilan bahwa militer berusaha memaksanya menyerahkan kekuasaan beberapa jam sebelum kudeta dan mengancamnya jika menolak akan sangat membayakannya.

Aung San Suu Kyi ditahan di lokasi yang tidak diketahui dan menghadiri persidangan Selasa di pengadilan yang dibuat khusus di ibu kota negara, Naypyidaw.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekerasan Masih Terjadi di Myanmar, Dilaporkan ada Sedikitnya 8 orang Meninggal Akibat Kekerasan terhadap Demonstran

Sebuah Jembatan Bernama Ngantru di Ngawi Patah, Jalur yang Menghubungkan Bojonegoro-Ngawi Terputus Total

Satgas Covid-19 Masih Terus Investigasi Sumber Penularan Kasus Omicron Pertama di Tanah Air