Beberapa Alasan WHO Berikan Nama Virus Corona Varian Baru B11529 Omicron Bukan Nu atau Xi

Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat kejutan pada Jumat (26/11) dengan memberi nama virus corona varian B. 1.1.529 sebagai varian Omicron.

Mereka melewati huruf Yunani 'Nu' dan 'Xi' untuk varian corona yang tengah jadi perhatian ilmuwan di seluruh dunia tersebut.

Huruf Yunani digunakan oleh Who untuk sistem penamaan varian corona yang dikategorikan sebagai variant of concern dan variation of interest kategori yang menunjukkan bahwa varian terkait berisiko menimbulkan masalah dalam penanganan pandemi.

Sistem penamaan ini dibuat agar komunikasi publik lebih mudah (bagaimanapun, orang awam sulit untuk menghafal nama varian jika menggunakan penamaan versi numeriknya).

Sejak mengadopsi huruf Yunani sebagai sistem penamaan virus corona pada Mei lalu, Who telah memberi nama 12 varian dengan huruf Yunani. Nama terakhir yang dipakai adalah 'Mu'. Dan, seiring dengan kekhawatiran para ilmuwan terhadap corona varian B. 1.1.529 yang pertama kali muncul di Afrika Selatan dan Botswana, banyak ahli yang menduga varian tersebut akan diberi condition sebagai variation of problem dengan nama 'Nu', huruf berikutnya setelah Mu.

Namun, dugaan para ahli ternyata keliru. Who memang memberi condition variant of problem kepada B. 1.1.529, tetapi namanya adalah 'Omicron' yang merupakan huruf ke-15 dalam alfabet Yunani.

Kepada The New York Times, juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, menjelaskan bahwa pihaknya memang sengaja tak memakai huruf Nu dan huruf berikutnya, Xi, untuk memberi nama corona varian B. 1.1.529. Penyebabnya agar publik tidak kebingungan dengan maknanya, serta mencegah diskriminasi.

'Nu' terlalu mudah dikacaukan dengan 'brand-new'. Dan 'Xi' tidak digunakan karena itu adalah nama belakang yang umum.

Jasarevic juga menambahkan bahwa who berupaya untuk menghindari "pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis apa word play here" saat memberi penamaan varian baru virus corona. Jadi, mereka juga melewati huruf 'Xi' yang biasa dipakai sebagai nama orang di China.

Penamaan varian virus corona berdasarkan nama Yunani juga ditujukan untuk mencegah stigma dan disinformasi terkait asal usul munculnya varian tersebut. Menurut Angela Rasmussen, seorang ahli infection dari Universitas Saskatchewan di Kanada, penamaan infection di masa lampau tidak adil karena memiliki risiko stigma dan diskriminasi pada masyarakat yang melaporkannya pertama kali.

Salah satu contohnya adalah pandemi influenza Spanyol di awal abad ke-20. Hingga saat ini, asal usulnya pandemi itu masih belum jelas meski yang pertama kali melaporkannya adalah Spanyol.

" Sejak awal pandemi, saya ingat orang-orang berkata: 'Kami menyebutnya flu Spanyol. Mengapa kita tidak menyebutnya sebagai virus corona Wuhan?'" kata Rasmussen kepada The New York Times.

" Flu Spanyol bukan berasal dari Spanyol. Kami tidak tahu dari mana asalnya, tetapi ada kemungkinan yang sangat bagus itu muncul dari AS."

Saat ini, WHO mencatat masih ada tujuh varian corona dengan nama huruf Yunani yang masuk ke dalam kategori variant of worry dan variant of interest. Masing-masing adalah varian Alpha, Beta, Gamma, Delta, dan Omicron yang masuk ke dalam kategori varian of issue, serta varian Lambda dan Mu di kategori variation of passion.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekerasan Masih Terjadi di Myanmar, Dilaporkan ada Sedikitnya 8 orang Meninggal Akibat Kekerasan terhadap Demonstran

Sebuah Jembatan Bernama Ngantru di Ngawi Patah, Jalur yang Menghubungkan Bojonegoro-Ngawi Terputus Total

Satgas Covid-19 Masih Terus Investigasi Sumber Penularan Kasus Omicron Pertama di Tanah Air